Dalam
bab ini, kamu akan mengenali planet bumi lebih baik lagi. Kamu akan
mengerti arti penting bentuk bumi dan birunya langit bagi hidup
kita. Kamupun akan mengakui bahwa sistem sempurna yang kamu amati
diciptakan Allah hanya agar memungkinkan bagi kita untuk hidup.
BUMI KITA YANG SANGAT SEIMBANG
Hingga
abad ke-16, sekitar 500 tahun yang lalu, meskipun beberapa orang
Yunani telah memiliki gagasan mengenai hal ini, pada umumnya orang
belum tahu kalau bumi adalah planet. Pengamatan di masa itu membantu
orang untuk engetahuinya. Pada abad ke-20, manusia meyakini tentang
lokasi bumi di Tata Surya. Bumi adalah planet ketiga dari matahari,
dan planet terbesar kelima.
Para Ilmuwan percaya bahwa Bumi memiliki inti besi dengan suhu 7,500°C
(13,500°F). Suhu ini bahkan lebih panas daripada permukaan matahari.
Namun karena kamu tidak pernah merasakan sedikit pun panas yang
luar biasa itu, kamu dapat duduk tenang di kelas sambil mendengarkan
gurumu, atau terlelap di tempat tidurmu. Kerak bumi melindungi kita
dari panas itu. Allah sangat sayang pada kita karena Allah telah
menciptakan kerak bumi yang cukup tebal untuk menjaga kita dari
panas bumi secara langsung. Selain itu, Allah telah menciptakan
atmosfer yang nyaman bagi kita. Allah juga memberikan kemampuan
tumbuh-tumbuhan untuk memelihara keseimbangan oksigen dan karbon
dioksida.
Struktur bumi dan kesetimbangan sempurna yang ada padanya membuktikan
bahwa bumi ini dirancang secara khusus bagi manusia untuk hidup.
.
Menjaga
ikan dalam aquarium memerlukan perawatan yang rumit. Atmosphere
menyediakan “perawatan” ini bagi bumi.
|
Dari atmosfer hingga geografisnya, dari jarak
terhadap matahari hingga segala bentuk keseimbangan yang ada, bumi
adalah planet khusus yang diciptakan untuk mendukung kehidupan.
Ayo kita bandingkan bumi kita dengan akuarium. Akuarium menyediakan
kondisi yang sesuai bagi ikan-ikan. Ada pengatur panas untuk menjaga
suhu air, ada motor sirkulasi udara, dan pasir-pasir yang ditempatkan
di dasarnya. Terdapat butiran khusus yang diletakkan dalam air,
terdapat tutup pelindung akuarium, sistem penyaringan yang terus-menerus
menyaring air, dan pemberian makan yang teratur,… Semuanya
ini mendukung kehidupan ikan di dalam akuarium.
Meskipun demikian, ikan di akuarium itu tidak menyadari keberadaan
lingkungan buatan ini. Mereka merasa hidup secara “alami”
atau dalam lingkungan yang ada secara tiba-tiba. Mereka tidak menyadari
bahwa seseorang telah menyediakan pengatur panas dan menyetel air
atau memfungsikan motor ventilasi di dalam air. Mereka juga tidak
tahu siapa yang menyediakan makanan yang secara tiba-tiba ada di
permukaan air. Meski demikian, sumbernya jelas, pemilik aquarium
menyediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh ikan.
Jelasnya, hidup di bumi memerlukan sistem yang lebih rumit daripada
kehidupan di dalam sebuah akuarium.
Manusia
yang bijaksana tidak menghabiskan hidupnya tanpa kepedulian seperti
halnya ikan dalam akuarium. Ia memahami bahwa bumi telah diciptakan
baginya dan bumi memiliki Pencipta dan Pengatur. Pastilah Allah
telah mengatur kesetimbangan yang sempurna ini dan mengaturnya hingga
bumi bisa menjadi tempat bagi kehidupan. Manusia yang cerdas tentu
ingin mengetahui Tuhan yang telah memberikan segala keberkahan hidup
kepadanya dan mempelajari apa yang Allah inginkan darinya. Dalam
Kitab yang Allah turunkan pada kita, Allah memberikan kita kesempatan
untuk mengenalnya sekaligus mengetahui harapan-Nya pada kita.
Jelaslah, Allah membuat keseimbangan sempurna dan aturan yang membuat
hidup di atas bumi menjadi mungkin. Allah berfirman dalam Alqur’an:
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung
yang kokoh, supaya bumi itu tidak goncang bersama mereka, dan telah
Kami jadikan pula di bumi itu jalan-jalan yang luas gar mereka mendapat
petunjuk. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara
… (Surat al-Anbiya': 31-32)
Allah merancang, menyeimbangkan, dan menyelaraskan
setiap yang ada di bumi agar kita dapat hidup. Seseorang yang menyadari
hal ini seharusnya percaya kepada Allah, menyadari kekuatan-Nya
yang tak terbatas, dan mensyukuri segala hal yang telah Allah berikan
kepadanya.
Sekarang, mari kita amati beberapa kesetimbangan yang telah Allah
tetapkan pada planet kita dan menyaksikan Kekuasaan-Nya yang tak
terbatas.
Letak Bumi di Alam Semesta
Apa yang terjadi jika bumi kita berada sedikit lebih
dekat dengan matahari? Jawabannya sudah jelas, karena siapapun tahu
bahwa matahari itu sangat panas. Sesungguhnya, dengan panasnya yang
tak terkira itu, kita tak akan memiliki atmosfer, tidak juga lautan
dan samudera … Suhu bumi akan menjadi sangat tinggi yang menyebabkan
menguapnya sebagian besar air di bumi. Ketika itu, tidak ada air
yang tersisa di bumi. Bumi-pun akan sekering gurun pasir.
Sebagai contoh, pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa planet
Venus lebih dekat dengan matahari daripada bumi. Oleh karenanya,
suhu Venus lebih tinggi daripada Bumi. Bahkan suhu Venus bisa mencapai
475°C (885°F). Untuk menggambarkan betapa tingginya suhu
ini, bayangkan saat kamu meletakkan air ke dalam pemanas, dan air
itu mulai mendidih pada suhu 100°C (212°F)..
Jika
matahari sedikit saja lebih dekat pada planet bumi kita, bumi
akan kering kerontang seperti gurun, seperti gambar di atas.
Jika matahari lebih jauh, bumi akan tertutup es seluruhnya,
sebagaimana nampak pada gambar di sebelah kanan.
|
Kini, mari kita coba berpikir sebaliknya. Apa yang
terjadi jika bumi terletak lebih jauh dari matahari? Yang terjadi
bumi kita akan lebih dingin. Kamu dapat membayangkan bahwa jika
hal ini terjadi, sebagian besar wilayah di bumi akan membeku dan
menjadi es. Permukaan bumi akan menjadi kering, tertutup es seperti
planet Mars yang sedikit lebih jauh dari matahari dibandingkan bumi.
Jadi ada dua kesimplan: Letak bumi kita sudah tepat di tempatnya.
Menurutmu bagaimana ini bisa terjadi? Dapatkah bumi kita berada
di tempatnya dengan tepat secara kebetulan? Tentu saja tidak. Bumi
merupakan benda tak hidup yang tak memiliki kesadaran. Bumi tidak
dapat menempatkan diri dengan sendirinya di tempat yang tepat atau
berada di sana secara kebetulan. Tepatnya posisi bumi di tata surya
merupakan bukti kesempurnaan ciptaan Allah.
Penemuan astronomi paling mutakhir menunjukkan
arti penting keberadaan panet-planet bagi bumi. Contohnya, arti
penting ukuran dan posisi Jupiter. Sebagai planet terbesar di dalam
sistem, Jupiter menjadikan bumi stabil berada di orbitnya.
Jika planet dengan ukuran serupa tidak berada di posisi Jupiter,
bumi akan menjadi sasaran meteor dan komet yang bertebaran di ruang
angkasa. Berarti, Jupiter merupakan tameng pelindung bumi. Jika
Jupiter ada di orbit yang lain, bumi kita, dan juga kita tak akan
dapat hidup lama.
Orang bijak yang tahu mengenai hal ini, memahami bahwa tak satu
pun di dunia ini yang diciptakan tanpa tujuan. Pemahaman ini digambarkan
dalam Alqur’an sebagai berikut:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam dan siang hari, terdapat tanda-tanda
kekuasaan bagi orang-orang yang berakal. (Surah Al 'Imran: 190)
Maksud dari ayat itu, kita seharusnya berpikir atas
penciptaan langit dan bumi. Apa yang telah kamu pelajari dalam buku
ini menggambarkan penciptaan alam semesta oleh Allah. Ketika kamu
memahami ilmu pengetahuan ini, kamu akan memiliki pemahaman yang
lebih baik mengenai kekuatan Allah.
Bentuk Bumi Kita menurut Al Qur’an
Anak-anak, kamu tahu bahwa bumi ini bulat. Dengan menggunakan
teknologi, teramatilah bahwa bumi itu bulat berdasarkan photo bumi
yang diambil dari ruang angkasa. Al Qur’an, yang diturunkan
Allah 14 Abad yang lalu, mengandung pernyataan yang menjadikan ilmuwan
Muslim memahami bahwa bumi itu bulat.
Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan
yang benar. Dia menutupkan malam atas siang, dan menutupkan siang
atas malam … (Surat Az-Zumar: 5)
“Takwir,” kata yang dipakai untuk
“menutupkan” dalam bahasa Arab berarti “membungkus
sesuatu yang bulat sebagai penutup.” Informasi yang diberikan
dalam ayat tentang malam yang menutup siang dan sebaliknya, (takwir)
juga memberi gambaran pada manusia untuk memandang bumi dengan bentuknya
yang bulat.
Walau demikian, selama beberapa masa dipercaya bahwa bumi tidak
bulat namun datar. Segala perhitungan dan penjelasan ilmiah yang
mendasarinya adalah salah. Ketika manusia masih tak peduli dengan
ruang angkasa mereka memegang teguh kepercayaan bahwa bumi berada
diantara tanduk lembu jantan.
Anak-anak yang baik, sekarang telah kamu ketahui bahwa informasi
yang baru dibuktikan secara ilmiah beberapa waktu lalu ternyata
telah diisyaratkan oleh Allah dalam Al Qur’an sejak jauh hari.
Hal ini adalah bukti jelas bahwa Al Qur’an adalah firman Allah,
Sang Pencipta alam semesta dan Yang Maha Tahu atas segalanya.
Suhu Bumi
Anak-anak, tahukah kamu berapa suhu rata-rata
di ruang angkasa? -270°C (-455°F)! Mustahil ada kehidupan
pada suhu serendah itu. Suhu bumi rata-rata adalah 15oC dan 20°C
(60-70)°F. Suhu ini berbeda-beda untuk setiap lapisan atmosfir
yang lebih tinggi.
Dengan
adanya ketinggian yang berbeda-beda di permukaan bumi, pada
suatu ketinggian tertentu orang bisa berenang dan berjemur,
dan pada tingkat yang lebih tinggi lagi di daerah yang sama
orang bisa bermain bola salju dan ski.
|
Singkatnya, benua Afrika adalah daerah panas. Apa yang
akan kamu katakan jika kami bertanya, “Dapatkah kamu membuat
boneka salju di Afrika?” Kami tahu apa jawabanmu. Mungkin
kalian akan menjawab, “Untuk membuat boneka salju kami perlu
salju. Karena mustahil menemukan salju di daerah panas, maka tidak
mungkin untuk membuat boneka salju.” Akan tetapi kamu salah,
karena kamu dapat membuat boneka salju di Afrika kapan pun kamu
suka, sekalipun kita sama-sama tahu disana sangatlah panas. Untuk
melakukannya, kamu harus mendaki gunung Kilimanjaro, yang puncaknya
merupakan titik tertinggi di benua tersebut. Puncak gunung yang
sangat tinggi ini selalu tertutup salju. Karena, semakin ke atas
suhu akan semakin dingin. Suhu udara akan mendekati -50°C (-58°F)
pada lapisan atmosfer yang bernama “Stratosphere.” Makin
ke atas lagi, cuaca menjadi panas kembali. Dengan perlindungan yang
Allah berikan kepada kita, tidak ada perbedaan suhu yang terlalu
jauh di bumi ini.
Pengaturan suhu tersebut terkait dengan jumlah panas yang dipancarkan
matahari serta jarak antara bumi dan matahari. Dalam bab sebelumnya
kita sedikit menyinggung hal ini. Kita akan membahas hal ini secara
lebih terperinci. Berdasarkan perhitungan, jika matahari mengurangi
10 % pancaran energinya maka permukaan bumi akan tertutup oleh lapisan
es hingga beberapa meter. Jika energi matahari naik sedikit saja,
segala benda hidup akan hangus dan mati.
Kecepatan rotasi bumi juga membantu menjaga keseimbangan penyebaran
suhu. Bumi berotasi penuh sekali setiap 24 jam. Karena itulah, pergantian
malam dan siang sangatlah singkat. Karenanya, perbedaan suhu antara
siang dan malam menjadi sangat kecil.
Sebagai contoh yang paling jelas dapat dilihat di planet Merkurius,
disana siang hari akan berakhir setelah lebih dari setahun waktu
bumi sehingga perbedaan suhu siang dan malam hampir 1,000°C
(1,800°F).
Letak geografis juga membantu penyebaran panas di atas
bumi secara merata. Perbedaan suhu antara daerah kutub dengan daerah
katulistiwa adalah sekitar 100°C (212°F). Jika perbedaan
suhu lebih besar dari itu, akibatnya adalah berhembusnya badai angin
topan yang akan menghancurkan segala sesuatu.
Rantai
pegunungan yang melintasi Bumi mencegah badai dahsyat di daerah
kutub yang menyebabkan kekacauan di bumi, dan membantu menjaga
keseimbangan suhu planet bumi.
|
Bahkan, bumi dipenuhi oleh penghalang geografis
yang menghalangi hembusan udara yang kencang sehingga terjadi perbedaan
suhu. Penghalang tersebut adalah deret pegunungan yang terbentang
dari timur ke barat, dari Himalaya di China, berlanjut ke pegunungan
Taurus di Anatolia dan pegunungan Alpen di Eropa.
Kita telah memperlajari bagaimana bumi menjaga da mengatur suhu
bumi, meskipun di luar angkasa suhunya dapat mencapai -270°C
(-455°F). Jika suhu bumi terlalu dingin atau terlalu panas,
maka akan sangat merugikan bagi manusia sehingga kita tak dapat
bertahan hidup. Oleh karenanya, suhu yang sedang ini merupakan rahmat
dari Allah.
Karena itulah, seharusnya kita bersyukur kepada Allah, yang telah
menyiapkan kondisi yang sangat nyaman untuk kita tinggali. Hal ini
penting untuk dicamkan dalam pikiran kita.
Seberapa besarkah bumi kita dan bagaimana Allah menjaga bumi kita
dari benda-benda langit lainnya?
Jawabannya terdapat di bagian berikutnya dari buku ini…
Bentuk Bumi dan Perlindungan Terhadap Benda Langit
Sebagaimana yang kamu ingat pada bab awal, kita
telah menyebutkan berbagai macam ukuran planet.
Sekarang mari kita bandingkan ukuran bumi kita dengan planet lain.
Kita mulai dengan membuat perbandingan berikut ini; bayangkan bahwa
bumi kita adalah sebutir kacang polong. Dalam hal ini, Merkurius
dapat dianggap sebagai sebutir biji wijen, Venus adalah kacang polong
seperti bumi kita, Mars adalah biji semangka, Jupiter sebuah jeruk,
Saturnus jeruk keprok, Uranus dan Neptunus buah cherry dan Pluto
adalah biji wijen. Secara terpisah, matahari akan menjadi sebuah
bola besar, lebih besar daripada bola basket dibanding kacang polong.
Apakah perbandingan ukuran bumi dengan planet lain ini merupakan
“kebetulan”? Atau mungkin terdapat “kesengajaan”?
Jika kita amati ukuran bumi, kita dapat dengan mudah mengatakan
bahwa bumi dirancang untuk memiliki ukuran seperti sekarang..
Jika bumi sedikit lebih kecil, gravitasi akan melemah, sehingga
tidak mampu untuk mengikat atmosfer yang mengelilinginya. Tanpa
atmosfer, bumi akan rentan terhadap meteor serta radiasi berbahaya
dari angkasa. Terlebih lagi, kekurangan oksigen akan merupakan akhir
kehidupan. Jika bumi lebih besar, gaya tarik gravitasi akan meningkat,
kemudian mengubah atmosfer menjadi campuran mematikan karena ia
akan menyimpan berbagai gas beracun.
Setiap
benda yang dihasilkan oleh tukang sepatu, tukang kayu, atau
pande besi adalah rancangan yang rumit bagi para pengrajin ini.
Mereka merencanakan setiap langkah kerja dan membuat perhitungan
dengan hati-hati. Tak seorang pun berani mengatakan bahwa pekerjaan
seni ini muncul dengan sendirinya, tanpa perancangan atau perencanaan.
Demikian pula, adalah omong kosong bahwa milyaran galaksi, planet-planet,
dan bintang-bintang di alam semesta terjadi dengan sendirinya.
|
Berkaitan dengan massanya, interior bumi juga didesain
secara khusus. Lapisan-lapisan di dalam intinya bergerak saling
mengelilingi satu sama lain, gerakan ini menimbulkan adanya medan
magnet yang berperan penting untuk melindungi kehidupan. Medan magnet
yang meliputi wilayah yang jauh berada diatas permukaan bumi turut
melindungi bumi dari efek radiasi berbahaya dari angkasa luar.
Penemuan ilmiah lain menunjukkan bahwa alam semesta tidak dibiarkan
begitu saja. Allah, Tuhan Alam semesta Yang Maha Pencipta, mengendalikan
seluruh alam semesta, menciptakan serta mengatur galaksi-galaksi,
bintang-bintang, dan planet-planet di bawah kekuatan-Nya.
Planet biru tempat kita hidup diciptakan Allah secara khusus. Dalam
Alqur’an Allah menggambarkan penciptaan yang mengagumkan ini
dalam ayat ke-2 surat Al-Furqon, … Dia telah menciptakan segala
sesuatu, dan sia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Barangkali ini pernyataan yang sederhana untuk mengungkapkan berbagai
ayat Alqur’an mengenai alam semesta, bahwa pada planet ini,
Allah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia.
Anak-anak yang baik, dari sekarang kita akan mulai menjelajahi Bumi.
Pertama, marilah kita pahami alasan mengapa Allah menciptakan laut
dan samudera, serta mempelajari manfaatnya bagi kita.
Lautan dan Samudera
71% permukaan bumi tertutup oleh air. Bumi adalah satu-satunya
planet yang airnya berbentuk cair. Air berkumpul dalam kubangan
raksasa membentuk lautan, yang sangat penting bagi kehidupan.
Makanan laut yang lezat adalah
bentuk rahmat Allah yang lain yang diciptakan untuk kita dari
lautan.
|
Sebagai contoh, air mencegah terjadinya perubahan
suhu yang tiba-tiba sehingga membantu makhluk hidup untuk berada
dalam suhu yang stabil. Air juga membuat iklim menjadi ramah. Bahkan,
laut membentuk pantai melalui erosi dan korosi. Tak satu planet
pun memiliki sistem demikian.
Terlebih lagi, lautan menawarkan berbagai macam ikan dan makanan
bagi kita. Memakan makanan laut yang lezat, berenang di laut, dan
bepergian dengan kapal merupakan rahmat yang Allah berikan kepada
kita.
Anak-anak yang baik, Allah telah menciptakan segala sesuatu yang
kita butuhkan dengan sangat sempurna. Tentu saja, di luar hal-hal
yang indah tadi, terdapat juga hal-hal yang berbahaya, seperti gunung
berapi yang kadang-kadang meletus, meskipun nampaknya mereka diam.
Kini, kita akan mengalihkan perhatian pada gunung-gunung api ini.
Gunung-Gunung yang Memuntahkan Magma
Karena magma atau lelehan batu, terdapat cairan di
bawah kerak bumi yang sesekali dapat keluar melalui retakan kerak
bumi dan meletus dengan kencang. Kejadian menakutkan ini disebut
letusan gunung berapi.
Letusan
gunung berapi membuktikan bahwa bagian dalam planet kita teramat
panas. Jika kita tidak berada dalam lindungan Allah, kita
akan menghadapi letusan gunung berapi yang hebat sekali.
|
Seringkali bersamaan dengan ledakan dahsyat, gunung
berapi memancarkan berton-ton debu dan asap ke atmosfer. Letusan
ini membentuk awan raksasa yang gelap di langit. Selanjutnya magma
mulai mengalir di muka bumi, menyapu hutan dan kota yang dilaluinya.
Magma yang mengalir dari dalam gunung berapi ke muka bumi disebut
“lava”. Suatu waktu, lava membeku di atas muka bumi
dan menjadi batu. Sepanjang sejarah, banyak kota hancur karena bencana
ini. Misalnya, pada abad pertama Masehi, ledakan gunung berapi telah
menghancurkan kota Pompeii, sebuah kota makmur sejahtera jaman Romawi,
dari muka bumi. Kejadiannya sangat mengejutkan sehingga orang-orang
tewas tanpa sempat menyelamatkan diri. Lava dengan cepat mencapai
kota Pompeii dan menutup seluruh kota, menyebabkan seluruh penduduk
kota tewas.
Tak ada yang tersisa, penduduk Pompeii yang terkenal biadab serta
durhaka pada perintah Allah, hancur seketika. Kejadian atas mereka
digambarkan dalam Al Qur’an sebagai berikut:
…Kami timpakan kepada mereka hujan batu
dan kerikil; dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yag
mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan ke dalam
bumi, dan diantara mereka ada yang kami tenggelamkan … (Surat
al-'Ankabut: 40)
Anak-anak yang baik, ayat ini menandakan bahwa Allah
memiliki kekuatan atas segala sesuatu, Allah dapat menghancurkan
segala sesuatu kapan pun Allah mau. Tak seorang pun dapat selamat
dari hukuman-Nya. Namun, Allah juga sangat mengasihi dan Maha Pengampun
bagi hamba-hamba-Nya. Dalam keseluruhan buku ini, kita telah menyaksikan
bukti Kasih Sayang Allah yang tiada batas. Bahwa letusan gunung
berapi yang hanya terjadi sesekali merupakan Rahmat Allah juga,
jika kita dapat mengambil pelajaran darinya.
ATMOSFER
Anak-anakku,
pernahkah kamu perhatikan apa saja yang terdapat di langit ketika
kamu melihatnya? Tentu kamu semua ingin mengetahuinya. Sekarang
ayo kita amati langit tersebut!
Lapisan udara yang mengelilingi bumi dinamakan “Atmosfer”.
Atmosfer memiliki tujuh lapisan. Setiap lapisan memiliki susunan
gas-gas yang berbeda, semua berada dalam keselarasan yang sempurna
antara satu dengan lainnya.
Dalam Al Qur’an Allah menyatakan bahwa Dia menyusun langit
dalam tujuh lapisan.
dan Dia menjadikan tujuh langit dalam dua masa
… (Surah Fushilat: 12)
Kata “samaa” yang dipakai dalam beberapa
ayat Al Qur’an juga diartikan sebagai “langit”.
Ia juga dianggap mengacu pada lapisan ruang angkasa seperti halnya
pada langit bumi. Jika makna digunakan makna yang kedua, maka ayat
tersebut menyatakan bahwa Atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Tentu
saja, ayat ini dapat memiliki makna lain, menariknya adalah ketika
kita mempelajari langit, kita temukan bahwa langit terdiri atas
tujuh lapisan:
- Troposphere: merupakan lapisan terdekat dengan permukaan
bumi. Ketebalan lapisan ini bervariasi tergantung pada iklim. Semakin
tinggi dari permukaan maka suhunya akan semakin turun, pada ketinggian
maksimal suhunya antara -51°C (-60°F) dan -79°C (-110°F).
- Stratosfer: merupakan lapisan di atas troposfer.
Semakin ke atas suhupun akan meningkat.
- Mesosfer: lapisan di atas stratosfer. Disini suhu
udara turun hingga mencapai -73°C (-100°F).
- Thermosfer: merupakan lapisan di atas Mesosphere.
Suhunya meningkat dengan perlahan. Perbedaan suhu antara malam dan
siang hari lebih dari 100°C (212°F).
- Exosfer: lapisan yang dimulai dari ketinggian 500
kilometer (310 mil) diatas muka bumi.
- Ionosfer: gas dalam wilayah ini ditemukan dalam bentuk
ion. Gas-gas yang terionisasi inilah yang menjadi nama dari lapisan
ini.
- Magnetosfer: Karena medan magnetik bumi terdapat
pada lapisan ini, maka ia dinamai Magnetosfer. Lapisan ini, berfungsi
seperti perisai dan terletak antara 3,000 sampai 30,000 kilometer
(1,850 sampai 18,500 mil) diatas permukaan bumi. Seperti penjelasan
sebelumnya, wilayah ini, yang melindungi bumi dari radiasi yang
berasal dari antariksa, disebut Sabuk Van Allen.
Untuk memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai
pentingnya Atmosfer bagi kita, ayo kita lihat planet-planet lain.
Anggaplah sekarang kita berada di Merkurius. Planet tersebut tidak
memiliki atmosfer. Bagaimanapun, Atmosfer sangat penting artinya
bagi kita. Hingga sejauh ini, kita telah menyampaikan pentingnya
gas-gas dalam Atmosfer, seperti oksigen, atau sifat Atmosfer yang
melindungi bumi. Namun, ternyata bobot Atmosfer juga sangat penting
bagi kehidupan manusia.
Atmosfer terbuat dari udara yang ringan.
Hal ini tidak berarti bahwa Atmosfer tidak berbobot. Sebenarnya,
lapisan-lapisan udara yang tebalnya berkilo-kilo meter di atas kita
ini sangatlah berat.
Menurut penelitian, Atmosfer menekan setiap orang hingga berton-ton
beratnya. Hal ini dinamakan “tekanan udara”. Sekarang
mungkin kamu akan bertanya, ”Terus, bagaimana bisa kita tidak
terhimpit?” Kita tidak terhimpit olehnya karena tubuh kita
memiliki kekuatan untuk menahan bobot Atmosfer. Kita tak akan berfungsi
bahkan tak akan ada dalam lingkungan yang memiliki tekanan udara
lebih rendah. Itulah mengapa, tanpa tekanan ini, darah yang bersirkulasi
dengan cepat dalam tubuh kita akan berusaha menekan dengan hebat
pembuluh darah kita. Tanpa keseimbangan oleh tekanan atmospheric
ini, pembuluh darah kita akan pecah karena tekanan darah yang tinggi.
Karena itulah, manusia tidak mungkin hidup di lingkunganseperti
yang terdapat di planet Merkurius, yang tak memiliki Atmosfer.
Planet Venus memiliki atmosfer. Karena tekanan di atas Venus 90
kali lebih besar daripada tekanan Atmosfer bumi, maka ia tidak akan
sesuai untuk kehidupan manusia. Dengan demikian, kita mengerti bahwa
tak satu pun kehidupan ada di planet Venus karena dengan tekanan
udara yang besar sekali semua makhluk hidup akan musnah.
Mari kita ingat kembali hal penting yang sudah kita ketahui: Atmosfer
sangat penting untuk kehidupan di bumi. Atmosfer sangat banyak manfaatnya,
salah satunya telah dijelaskan di atas. Coba diingat, satu diantara
adalah arti penting gas yang membentuk Atmosfer bagi kehidupan manusia.
Jika Atmosfer tidak ada, makhluk hidup tak akan dapat bernapas,
sehingga tak akan ada kehidupan di atas bumi.
Atmosfer
melindungi planet kita dari meteor dan radiasi berbahaya dari
matahari.
Sinar ultraviolet mencapai bumi setelah disaring oleh atmosfer.
|
Fungsi Atmosfer yang lain adalah melindungi bumi kita
dari serangan yang berasal dari luar angkasa, misalnya meteor. Atmosfer
mencegah meteor jatuh menimpa bumi, dan menimbukan bahaya.
Atmosfer juga menghalangi radiasi berbahaya dari ruang
angkasa. Dengan Atmosfer ini, hanya 7 % radiasi berbahaya yang dapat
sampai di bumi. Di sini terdapat satu hal yang layak kita perhatikan:
Radiasi yang mampu menyokong kehidupan di muka bumi hanyalah radiasi
yang diterima oleh bumi. Dan ingatlah, bahwa jarak bumi dan matahari
adalah tepat, tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.
Percayakah
kamu jika ada yang mengatakan bahwa kue lezat yang kamu makan
muncul begitu saja? Kamu tahu bahwa ibumu membuat kue-kue
tersebut, maka kamu dapati bahwa mereka berbohong. Demikian
pula, alam semesta tak bisa muncul begitu saja secara kebetulan,
karena sesungguhnya ia memiliki Perancang dan Pencipta.
|
Anak-anak yang baik, dapatkah Atmosfer yang sangat
penting bagi kehidupan kita, terbentuk dengan sendirinya secara
kebetulan?
Perumpamaan berikut ini akan menunjukkan bahwa hal ini tidak mungkin
terjadi: pikirkanlah sebuah kue manis yang lezat. Siapa yang memberi
kue-kue ini rasa yang lezat? Tak diragukan, kue-kue ini begitu lezat
karena ibumu menambahkan sejumlah bumbu-bumbu dalam tepung, membuat
adonan dengan tepat, dan memanggangnya pada suhu yang tepat pula.
Akankah kamu percaya jika ada orang yang mengatakan, “Kamu
tak usah meminta ibumu membuat kue lezat itu, kue-kue itu dapat
terbentuk dengan sendirinya”? Tentu saja kamu mengatakan itu
adalah bohong besar. Jadi, dapatkah Atmosfer yang menyelimuti bumi
ini muncul sendiri? Kita telah tahu bahwa hal ini mustahil terjadi.
Setiap orang yang mengetahui semua ini mungkin akan berkata seperti
berikut, ketika menatap langit, “Jika Allah tidak menciptakan
Atmosfer, tak akan mungkin kita hidup di dunia. “ Atau, ia
akan berpikir sendiri, “Allah adalah kekuatan yang Agung.
Jika tuhan kita tidak menjaga bumi ini, meteor-meteor raksasa akan
menimpa bumi dan menghancurkannya.” Kamu dapat merenungkan
segala informasi yang kamu pelajari dengan cara yang sama. Yang
demikian itu akan menjadi jalan untuk menunjukkan kebesaran Allah.
Atmosfer yang Tepat Untuk Hidup
Atmosfer bumi juga dilengkapi dengan berbagai sifat
yang penting untuk kehidupan. Mari kita gambarkan struktur khusus
yang dimiliki Atmosfer kita.
Atmosfer
terdiri atas 77% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% karbon dioksida,
argon, dan gas-gas lainnya. Sekarang kita cermati oksigen terlebih
dahulu.
Oksigen sangatlah penting bagi kehidupan, selama energi yang diperlukan
untuk hidup didapat melalui proses kimiawi yang melibatkan oksigen
dalam jumlah tertentu. Itulah mengapa kita selalu memerlukan oksigen,
dan bernafas adalah untuk mengambil oksigen yang dibutuhkan.
Jumlah oksigen dalam Atmosfer sangat tepat. Jika jumlahnya menjadi
22% dari yang seharusnya yaitu 21%, satu kilatan petir saja sudah
cukup untuk membakar seluruh hutan. Jika jumlahnya menjadi 25%,
api yang besar akan membakar bumi, karena oksigen adalah gas yang
mudah terbakar.
Jika
jumlah oksigen di atmosphere 22% dari yang sebenarnya 21%,
atmosphere mungkin akan terbakar dan menyebabkan ancaman besar
bagi kehidupan di bumi.
|
Pertanyaan berikut ini barangkali ada dalam pikiranmu:
apa jadinya jika semua oksigen di Atmosfer habis? Dengan tingkat
polusi yang tinggi dalam seabad terakhir, hal ini belum menjadi
ancaman, karena lebih dari 80% oksigen diproduksi terus-menerus
di atas bumi oleh organisme mikroskopis di lautan. Bahkan, jika
seluruh hutan habis, akan masih ada oksigen di Atmosfer.
Suatu sistem yang sempurna telah memelihara kandungan oksigen di
Atmosfer. Hal ini dinamakan sistem daur ulang. Binatang dan manusia
menggunakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sedangkan
tumbuh-tumbuhan, menyerap karbon dioksida serta mengeluarkan oksigen.
Mereka memelihara keberlangsungan hidup dengan mengubah kembali
karbon dioksida menjadi oksigen. Setiap hari, milyaran ton oksigen
dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan dilepaskan ke Atmosfer.
80%
oksigen di atmosphere diproduksi oleh organisme mikroskopis
di laut seperti terlihat pada gambar di atas.
|
Satu hal penting disebutkan di sini. Mengapa hanya
tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan oksigen? Tidakkah hidup akan lebih
mudah jika semua makhluk hidup menghasilkan oksigen sendiri?
Hal itu tidak benar! Hidup tidak akan lebih mudah. Bahkan sebaliknya,
jika binatang dan manusia juga menghasilkan oksigen, jumlah oksigen
akan meningkat, sehingga Atmosfer akan mudah terbakar dalam sekejap.
Akibatnya, percikan api kecil saja dapat menyebabkan kebakaran yang
besar.
Lain halnya, jika semua makhluk hidup, juga tumbuh-tumbuhan menghasilkan
karbon dioksida, oksigen dalam Atmosfer akan dengan cepat menipis,
maka makhluk hidup akan mati sesak, karena bila ini terjadi maka
tidak akan ada oksigen untuk bernapas.
Anak-anakku, sebagaimana kamu lihat, selain melindungi kita, Atmosfer
juga menyediakan oksigen bagi kita untuk bernapas. Allah telah menciptakan
sistem yang saling berkaitan untuk menjaga kestabilan jumlah oksigen.
Adalah Allah, yang telah menciptakan berbagai keseimbangan yang
rumit. Sangat mudah bagi Allah untuk melakukannya.
Ingatlah selalu bahwa setiap kemudahan dalam hirupan nafas, adalah
alasan untuk bersyukur kepada Allah. Karena, jika Allah tidak melakukannya,
maka tak akan ada Atmosfer, dan juga tak ada oksigen.
AWAN YANG BERGANTUNGAN
Ketika kita menatap langit, kita lihat ada awan kelabu
atau awan putih, yang nampak seperti gumpalan kapas. Kadang-kadang
kita berpikir awan-awan itu mirip dengan benda-benda lain, bukan?
Pernahkah kamu berpikir bagaimana awan menjadi ada? Kini, mari kita
lihat bagaimana awan bisa terjadi?
Segumpal
awan dengan ukuran rata-rata 300,000 ton (300 juta kilogram
atau 660 juta pon) air.
|
Setiap hari, panas matahari menyebabkan air di muka
bumi menguap. Di udara bentuk air seperti ini disebuat “uap
air”. Semakin kebawah udara semakin hangat. Suhu udara meningkat,
dan dalam perjalannya udara membawa uap air ke atas. Pada ketinggian
tertentu, uap air dalam udara yang panas bercampur dengan udara
yang dingin, dan berubah menjadi butiran-butiran air dan membentuk
awan.
Air yang menguap dari laut yang kaya akan garam dan danau yang kaya
akan mineral membawa partikel-partikel garam ke daerah yang lebih
tinggi. Partikel garam sangat kecil, sehingga tidak nampak oleh
mata telanjang. Angin yang membawa titik-titik air mengumpulkan
27 juta ton garam setiap harinya ke Atmosfer. Garam-garam ini membentuk
pusat gugusan hujan.
Awan nampak seperti kapas dari bumi. Mungkin karenanya kamu berpikir
ia tidaklah seberapa berat. Namun, ketika butir-butir hujan jatuh
ke bumi, lihatlah berton-ton air turun ke tanah. Awan hujan rata-rata
terdiri atas 300,000 ton air. (satu ton sama dengan 1000 kilogram,
atau 2,200 pound. 300,000 ton adalah 300 juta kilogram atau 660
juta pound). 300,000 ton bergantung di udara.
Allah menurunkan hujan dari awan raksasa ini untuk memberi kehidupan
bagi bumi. Dengan demikian setiap sudut bumi dapat menerima cukup
air. Dalam Al Qur’an, Allah telah memberitahukan bagaimana
awan menyebabkan hujan:
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan,
kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya
… (Surat an-Nur: 43)
Selain itu, Allah juga menggambarkan pada kita betapa
jernih air yang Allah turunkan dari langit:
…dan Kami turunkan dari langit air yang
amat bersih.(Surat al-Furqan: 48)
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat di atas, hujan yang
turun dari langit murni dan bersih. Ia juga mengandung sejumlah
kecil garam dan mineral-mineral. Hal ini sungguh merupakan rahmat
dari Allah, karena tanah menerima garam dan mineral yang ia perlukan
dari air hujan. Jika air yang menguap dari lautan mengandung garam
dengan jumlah yang lebih tinggi, kemudian ketika ia jatuh ke tanah
dalam bentuk hujan akan sangat berbahaya bagi kehidupan di atas
planet ini. Jika air hujan sangat asin (mengandung garam lebih banyak)
ia akan membuat layu tanah dan tumbuh-tumbuhan, yang akan menyebabkan
kematian seluruh makhluk hidup. Pendek kata, kehidupan di atas bumi
akan berakhir. Namun, hal ini tak pernah terjadi, karena Allah sangat
sayang kepada umat manusia. Hal ini diberitakan dalam Al Qur’an:
Maka terangkanlah pada-Ku tentang air yang kamu
minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan, ataukah Kami yang menurunkannya?
Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah
kamu tidak bersyukur? (Surat al-Waqi'a: 68-70)
Penjelasan dalam ayat di atas membuat hal ini makin
jelas, bahwa Allah secara khusus menciptakan segala sesuatu di muka
bumi sesuai dengan kehidupan manusia.
Anak-anakku, seperti yang telah kamu ketahui, kita tidak memiliki
kekuatan apa pun atas segala sesuatu yang kita butuhkan untuk hidup
kita. Kecuali Allah menginginkannya, kita tak akan dapat hidup di
bumi ini. Karenanya, setiap saat kita harus ingat bahwa Allah adalah
Pencipta segala sesuatu dan kita harus selalu bersyukur kepada-Nya.
Kita telah mempelajari menguapnya air di bumi, bagaimana awan terbentuk
dan menjadi hujan. Sekarang, bagaimana kalau kita mempelajari bagaimana
hujan turun ke bumi sesuai dengan ukurannya?
UKURAN AIR HUJAN
Hujan turun ke bumi dalam jumlah tertentu. Jumlah
ini hanya diketahui dengan penelitian mutakhir. Perhitungan menyebutkan
bahwa 16 juta ton air menguap setiap dua detik. Dalam satu tahun,
jumlah ini menjadi 505 trilyun ton. Sekali lagi, setiap tahun, 505
trilyun ton hujan jatuh ke bumi. Karena hujan memiliki siklus, maka
jumlah ini selalu sama dari tahun ke tahun. Fakta ini, yang baru
saja di temukan oleh ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an
1,400 abad yang lalu:
Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar
(yang diperlukan) (Surat az-Zukhruf: 11)
Setiap
tahun rata-rata 505 trilyun to air jatuh ke bumi. Jumlah ini
tidak berubah dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan contoh
nyata bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dalam keseimbangan
dan ukuran yang tepat.
|
Anak-anakku sayang! Menaruik sekali ketika tahu bahwa
Allah menentukan jumlah air yang ia turunkan dari langit, sebagaimana
hasil penemuan bahwa jumlah itu selalu sama setiap tahun. Di sini,
hubungannya nampak jelas.
Penguapan dan kondensasi dari seluruh jumlah air yang disebutkan
di atas, yang dinamakan “siklus air”, memelihara kesinambungan
hidup di muka bumi. Pemeliharaan takaran ini secara buatan/tiruan
adalah mustahil, meskipun semua teknologi mutakhir dikerahkan untuk
itu.
Perubahan sedikit saja dalam siklus air akan menyebabkan ketidakstabilan
di alam dalam waktu singkat, yang berarti akhir dari kehidupan.
Bagaimana pun, hal itu tak akan pernah terjadi; permukaan bumi selalu
menerima hujan dalam jumlah yang sama. Allah “menurunkan hujan
dari langit menurut kadar yang diperlukan …”
Kamu kini harus mengerti bahwa Allah mengendalikan jumlah air hujan
yang harus turun. Sebaliknya, bagaimana mungkin jumlah air hujan
yang sama turun ke bumi sepanjang tahun? Hal ini tidak mungkin terjadi
secara kebetulan. Allah adalah Tuhan semesta alam, dan segala sesuatu
terjadi atas kehendak-Nya.
Kini kita akan memperhatikan hal yang sangat
menarik, yaitu pelangi.
Pelangi yang Berwarna-warni
Tentu kamu pernah melihat pelangi paling tidak sekali
dalam hidupmu. Jika belum, mungkin pernah melihat gambar pelangi
di buku atau televisi. Pelangi sangat mengagumkan, karena warna
dan bentuknya yang mempesona. Pernahkah kamu berpikir bagaimana
ia muncul? Jika belum, kami akan menjelaskannya padamu.
Pelangi
terbentuk ketika sinar matahari yang terpisah-pisah dalam
tujuh warna berbeda melewati sekumpulan air hujan. Jika diamati
dari langit, pelangi berbentuk lingkaran, akan tetapi kita
hanya dapat melihat setengahnya saja.
|
Pelangi kadang-kadang muncul ketika matahari menampakkan
diri setelah hujan. Ada sebuah pita melelngkung terdiri atas tujuh
warna. Pelangi nampak seperti mahkota dan sangat mengesankan.
Pelangi sebenarnya adalah tipuan cahaya. Ia merupakan warna dasar
sinar matahari. Sesungguhnya, warna sinar matahari terdiri dari
banyak warna. Warna-warna yang berasal dari matahari ini dinamakan
spektrum. Warna dasar spektrum ini yaitu merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila dan ungu. Warna putih sinar matahari terjadi jika
ketujuh warna ini bercampur. Ketika sinar matahari melalui sekumpulan
air hujan, warna-warna pembentuknya muncul. Hal ini karena air membiaskan
atau memisah warna didalam sinar. Warna-warna tersebut dipisahkan
oleh sekumpulan air hujan pada sudut yang berbeda.
Apakah hal ini nampak rumit? Jika demikian, ambillah sebuah gelas
kristal, dan sorotkan cahaya yang kuat melaluinya. Di sini, gelas
diumpamakan sebagai hujan. Lihatlah, ketika gelas dilalui sebuah
cahaya kuat, nampak pelangi kecil di dinding.
Ketika kita membicarakan pelangi, kita selalu melihatnya berbentuk
setengah lingkaran. Bagaimanapun, hal itu tidak benar, karena pelangi
sesungguhnya berbentuk lingkaran. Namun, tidak mungkin mengamati
keseluruhan lingkaran ini dari darat. Karena itulah, kita selalu
melihat pelangi setengah lingkaran. Hanya dari pesawat udara kita
dapat melihat pelangi sebagai suatu lingkaran.
Pusat
lingkaran pelangi selalu berlawanan dengan matahari. Ketika matahari
meninggi, pelangi pun bergerak meninggi untuk menyamakan ketinggian
matahari.
Tuhan kita menciptakan pelangi berwarna-warni dan mempesona secara
khusus agar kita mendapatkan kesenangan dari keindahan Bumi, dan
merenungkan kekuatan dan kekayaan-Nya. Allah memiliki kekuatan untuk
menciptakan keindahan yang tiada ternilai. Karena itu, hal itu tidak
mengejutkan kita tetapi semakin membuat kita menghormati Allah dengan
lebih baik dan makin bersyukur kepada-Nya.
Kini, kita akan memusatkan perhatian pada pesona lainnya. Sekarang,
kita akan mencermati sebuah benda langit kecil, bulan, yang cantiknya
mengagumkan di kala malam hari.
Bulan yang Menerangi Gelapnya Malam
Bulan menyerupai batu bundar yang sangat besar dan
berputar mengelilingi bumi. Pada malam hari, saat langit tak berawan,
bulan bercahaya terang benderang di puncak kegelapan. Bulan bukanlah
sumber cahaya yang sesungguhnya. Bulan memantulkan cahaya matahari
seperti cermin. Sifat bulan yang seperti ini disebutkan dalam Al
Qur’an:
Maha
Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan
Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya (Surat
al-Furqan: 61)
Kita selalu melihat sisi yang sama pada bulan karena
bulan berotasi terhadap dirinya sendiri dan terhadap bumi setiap
dua puluh sembilan hari. Karena periode rotasi keduanya sama, maka
kita melihat permukaan bulan yang sama.
Ketika kita menatap langit di malam hari, bulan kadang-kadang nampak
bundar penuh, kadang-kadang berbentuk setengan lingkaran. Karena
bulan berotasi mengelilingi bumi, permukaan yang bercahaya bentuknya
berbeda-beda.
Bumi
dan bulan saling tarik-menarik, namun gaya gravitasi bumi enam kali
lebih besar daripada bulan. Walaupun demikian, gravitasi bulan mempengaruhi
bumi, dan menyebabkan air laut mengalami pasang surut. Perubahan
yang teratur terjadi pada ketinggian permukaan air laut. Jika gaya
tarik gravitasi bulan lebih kuat, ketinggian air akan meningkat
dan menurun perlahan-lahan. Dengan demikian, daerah pantai lautan
dan samudera akan tergenangi air secara teratur.
Namun, selama pasang, air selalu naik sampai tingkat tertentu karena
Allahkita telah “menyetel” gaya gravitasi bulan dan
bumi sedemikian rupa untuk melindungi kita dari bencana.
SIANG-MALAM dan MUSIM-MUSIM
Bumi
condong terhadap sumbunya sebesar 23° 27'. Jika sudut
ini tidak ada, maka tak akan ada musim di bumi ini.
|
Selama berotasi pada sumbunya, bumi agak miring terhadap
orbitnya. Inilah yang menyebabkan terjadinya empat musim: musim
semi, panas, gugur, dan musim dingin.
Jika Allah berkehendak, bisa saja bumi kita lurus terhadap orbitnya.
Dan tak akan ada musim. Suhu udara akan sama di seluruh penjuru
bumi. Mulai dari makanan yang kita makan hingga udara yang kita
hirup, gaya hidup serta lingkungan kita, semuanya akan berubah.
Anak-anak, pernahkah kamu berpikir mengapa ada siang dan malam?
Ruang angkasa benar-benar gelap. Namun bumi, yang juga berada di
ruang angkasa, memiliki perubahan siang dan malam. Di pagi hari,
kita bangun untuk menyongsong cahaya matahari, tapi ketika malam
datang, hari menjadi gelap. Baiklah, bagaimana kamu berpikir bumi
kita menjadi terang di pagi hari.
Seperti halnya bumi kita yang bergerak sepanjang orbitnya, ia juga
berputar terhadap dirinya sendiri. Karena semua putaran itu maka
sisi yang menghadap matahari menjadi terang.
Tidak seperti bumi kita, Uranus berotasi terhadap sisinya, seolah-olah
planet tersebut “terjatuh”. Hal ini menyebabkan planet
tersebut “menggelinding” mengelilingi matahari seperti
sebuah bejana. Garis Khatulistiwa Uranus kemiringannya mencapai
980 terhadap orbitnya, sehingga kutubnya hampir menghadap ke matahari
selama separuh orbitnya. Uranus memerlukan waktu 84 tahun bumi untuk
mengitari matahari! Karena itu, selama beberapa tahun pada suatu
waktu, tiap kutub terus menerus menerima cahaya matahari atau terus-menerus
dalam gelap.
Apa jadinya jika salah satu sisi bumi selalu siang dan sisi yang
lain selalu malam? Jika terjadi demikian, orang tidak akan memiliki
waktu khusus untuk tidur. Setiap orang akan tidur atau terjaga pada
waktu yang benar-benar berbeda. Akan ada “kebingungan”
luar biasa dalam hubungan antar manusia.
Seorang
pengembara yang bergerak terus menerus pada kecepatan tertentu
ke arah Barat dengan sebuah pesawat selalu berada di siang
hari karena Matahari tak pernah tenggelam. Jika Bumi tidak
berotasi pada sumbunya, kita tak akan pernah melihat malam
hari, sama seperti pengembara di dalam pesawat itu.
|
Marilah kita bayangkan jika kita hanya memiliki
siang hari: dapatkah kita tidur nyenyak? Di samping itu, kita tak
akan pernah melihat bulan dan bintang-bintang yang hanya nampak
di kegelapan malam.
Kemungkinan lain, apa yang terjadi bila kita selalu dalam gelap?
Yang pertama, kita tidak akan pernah bisa melihat matahari, langit
biru, atau hal-hal indah lainnya yang hanya bisa kita saksikan pada
siang hari. Tak seorang pun tahu akan menjadi bagaimana jam tidur
dan jadwal sekolah kita. Kita akan pergi ke sekolah dalam kegelapan
malam dan istirahat dalam gelap pula.
Dan yang lebih penting adalah tumbuh-tumbuhan yang butuh siang dan
malam untuk hidup akan hilang dengan segera. Alhasil, hal ini berarti
berakhirlah kehidupan.
Walau demikian, Tuhan kita telah menciptakan malam dan siang hari
untuk mempermudah hidup kita. Dengan menciptakan malam dan siang
hari, Dia telah menjadikan hidup kita teratur. Alasan diciptakannya
malam dan siang dinyatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut:
Dialah
yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk
istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (Surat
al-Furqan: 47)
Perhatikanlah bahwa setiap hari penemuan baru selalu
dibuat. Akan tetapi, tak satu pun dari hal-hal tadi yang tidak diawali
oleh sesuatu: itu semua diilhami oleh benda dan makhluk yang telah
ada di alam sebelumnya. Penemuan yang mana yang dapat membuat bumi
berotasi terhadap dirinya dan menyebabkan terjadinya siang dan malam?
Tak satu pun, bukan? Hanya Tuhan, Sang Pencipta langit, bumi beserta
segala sesuatu diantara keduanya yang menyempurnakannya.
Camkan selalu dalam pikiranmu bahwa hanya Allah yang menciptakan
malam dan siang. Dia dengan mudah dapat merubahnya. Dan hidup kita
akan berada dalam kekacauan. Lagi pula, kita tidak akan membahas
hal ini lebih lanjut. Dalam Al Qur’an, Allah memberitakan
bahwa jika Allah berkehendak, Dia dapat dengan mudah memperpanjang
malam atau siang hari.
…Jika
Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat,
siapakah Tuhan selain Allah yang mendatangkan sinar terang kepadamu?...
(Surat al-Qasas: 71)
…Jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai
hari kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan
malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya?... (Surat al-Qasas:
72)
Ayat ini menjelaskan bahwa baik malam maupun siang
tidak akan pernah terjadi tanpa kehendak Allah. Alam semesta ini
dan segala sesuatu di dalamnya adalah kepunyaan Allah, Sang Pencipta.
Anak-anak yang baik, janganlah lupakan bahwa Allah yang Maha Perkasa
telah menciptakan kamu dengan segala sesuatu yang dapat kamu ketahui
dan bayangkan.